Adat Perkawinan Daerah Nusa Tenggara Timur (P. Rote)
Pulau Flores, Sumba, dan Timor termasuk pulau pulau terbesar di daerah Nusa Tenggara Timur. Ada sekitar 112 pulau-pulau kecil di daerah itu yang didiami oleh berbagai suku bangsa, seperti suku bangsa Rote, Saba, Belu, Alor, dan sebagainya. Di bawah ini adalah cara-cara perkawinan yang dilakukan menurut adat Rote.
Melamar
Perkawinan yang dicita-citakan adalah perkawinan yang dilakukan dengan cara meminang sesuai aturan adat. Cara meminang dilakukan oleh pihak lelaki dengan mengirim utusan ke pihak wanita. Bila kedua belah pihak mencapai kesepakatan maka pihak wanita memberikan mbotik kepada pihak pria. Hal ini berarti bahwa lamaran pihak pria telah diterima dengan senang hati.
Mbotik berbentuk bungkusan yang dibungkus rapi dan dalamnya berisi sirih, pinang, kapur, tembakau, serta kain batik. Utusan yang mengantarkanya berjumlah ganjil yaitu 3, 5, 7 dan selanjutnya. Setelah pihak lelaki menerimanya, mbotik dibuka dan isinya berupa sirih dan kelengkapanya dimakan bersama.
Untuk mendapatkan lamaran sesungguhnya si lelaki harus melalui semacam ujian yaitu sang jejaka harus datang pada malam hari untuk menginap di rumah si gadis. Sang jejaka diharuskan membawa selimut yang harus ditinggalkanya setelah ia berlalu dari rumah gadis tersebut. Bila selimut tadi tidak dikembalikan oleh orang tua pihak gadis maka upacara perkawinan dapat dilanjutkan.
Persiapan Perkawinan
Bila keluarga wanita telah menyetujui dengan mantap peminangan yang dilakukan pihak pria, maka selanjutnya pria tersebut harus memberikan belis kepada pihak keluarga wanita. Ada belis yang harus diberikan kepada saudara lelaki dari ibu sang gadis yang dinamakan toohuk, adapula belis untuk kakek sang gadis yang dinamakan baihuk. Bila semuanya dibayar lunas, keluarga membawa kedua calon pengantin menghadap kepala adat. Acara ini dinamakan netudu.
Upacara Pernikahan
Upacara pernikahan dilakukan secara adat yang berlangsung di rumah keluarga pria. Semua keluarga dari kedua belah pihak tampak hadir disamping para undangan. Biasanya keluarga pria menjemput terlebih dahulu calon pengantin wanita untuk dihadirkan di rumah keluarga pria. Selanjutnya keluarga kedua belah pihak melakukan pesta perkawinan kemudian makan makan bersama. Sore harinya dibagi-bagikan pula daging kepada para undangn sebagai tanda terimakasih.
Pakaian pengantin
Pakaian pria dari pulau Rote memakai kain tenun yang khas juga kain tenun yang dielempangkan melalui bahu kanan serta berikat pinggang juga memakai hiasan kepala, kalung, dan gelang.
Pengantin wanita pulau rote juga memakai pakaian yang ditenun, ikat pinggang atau pending, kalung susun, gelang, subang, dan hiasan kepala yang khas. n@n